TARAKAN - Anggota Komisi VI DPR RI Muhammad Husein Fadlulloh mengungkapkan digitalisasi layanan informasi dan komunikasi perlu dibangun untuk membantu mendorong bertumbuhnya para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Supaya mereka bisa berkembang dan juga naik kelas, maka dibutuhkan transformasi digital di Provinsi Kalimantan Utara ini.
Politisi fraksi Gerindra ini menambahkan dalam menghadapi persaingan global, para pelaku UMKM perlu membekali diri dengan kapabilitas dan kompetensi melalui pembekalan soft skill dan hard skill sehingga memiliki literasi teknologi informasi yang memadai. BUMN bidang layanan informasi dan komunikasi seperti Telkomsel sudah semestinya berkontribusi terhadap para pelaku UMKM dengan program pelatihan digitalisasinya.
"Agar para pelaku usaha ultra mikro ini bisa naik kelas, jangan hanya terus bertahan statusnya sebagai ultra mikro. Provinsi Kaltara ini yang kita tahu merupakan daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) masih banyak blank spot-blank spot yang berpotensi tidak adanya sinyal internet yang diperlukan oleh para pelaku usaha UMKM sebagai kebutuhan mendasar dalam membangun jaringan usahanya, " tandas Husein Fadlulloh saat mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI ke Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (9/8/2022).
Legislator Dapil Jawa Barat XI ini juga berharap Telkomsel di Kaltara lebih memperhatikan lagi daerah blank spot agar dibangun Base Transceiver Station (BTS) untuk memperluas jangkauan pelayanan komunikasi terutama internet. Masalah kecepatan internet dan konektivitas juga perlu mendapat perhatian, apalagi saat pandemi covid-19 melanda semua sektor dilakukan secara daring (jarak jauh).
Baca juga:
ASKI NTB Akan Hadir di MotoGP Mandalika
|
Di lain pihak, Direktur Utama PT Telkomsel Hendri Mulya Syam mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki program Digital Creative Entrepreneurs (DCE) yaitu program yang menjadi wadah solusi dan inkubasi bagi pengusaha lokal dan pemilik merk untuk memperkuat kapabilitas dan kompetensinya melalui program DCE serta ekosistem dan infrastruktur e-commerce digital.
"Program ini bisa diikuti oleh seluruh UMKM pada bidang usaha Food & Beverages (makanan dan minuman), Craft & Fashion (kerajinan dan pakaian) di Indonesia termasuk UMKM yang berasal dari Provinsi Kalimantan Utara Terdapat 2 (dua) peserta untuk jenis UMKM adalah FnB dan Kriya yang berasal dari Kota Tarakan, " jelasnya. (oji/aha)